1880
Dalam dekade ini lebih dari 25% personel angktan
laut Jepang menderita beri-beri – penyakit akibat kekurangan vitamin thiamin. Dengan menambah variasi makanan
sebenarnya penyakit ini bisa disembuhkan. Namun , pada waktu itu tidak ada yang tahu kecuali setelah C. Eijkman,
seorang dokter Belanda yang bekerja di wilayah Hindia Belanda, membuktikan bahwa mengonsumsi beras merah – bukannya
beras putih – bisa mencegah penyakit ini. Beri-beri semakin banyak dijumpai pada saat itu akibat improvisasi teknik
penggilingan padi dimana dengan teknik penggilingan yang baru lapisan luar beras yang merupakan sumber thiamine hilang
terkelupas. (Levetin & McMahon, 1996)
1860
Douwes Dekker dengan menggunakan nama samarannya menerbitkan novel berjudul Max
Havelaar. Beliau yang mantan pegawai kolonial Belanda di Jawa mengungkapkan adanya perlakuan tidak
berperikemanusian yang dilakukan oleh Belanda terhadap pekerja pribumi. Akibatnya publik marah dan membuat Belanda
terpaksa melakukan reformasi pemerintahannya. Seperti kita ketahui, Belanda menguasai produksi rempah-rempah di Jawa
dan Sumatra hingga perang dunia kedua. (Rosengarten, 1969)
1847
Permen cokelat pertama kali diciptakan.
(Levetin & McMahon, 1996)
1841
Kebun Raya Kew diserahkan kepada pemerintah. William Jackson
Hooker merupakan orang pertama yang menjadi direkturnya.
1839
Asam salisil berhasil diekstrak dari kuncup bunga Filipendula ulmaria (saat itu namanya Spiraea
ulmaria), salah satu tumbuhan dalam suku mawar-mawaran asal Eropa. Senyawa ini secara kimiawi merupakan kerabat
salicin, salah satu kandungan dalam pohon dedalu Salix herbacea yang berkhasiat menghilangkan rasa nyeri. Pada tahun
1853 banyak dijumpai produk yang merupakan turunan dari senyawa asam salisil termasuk diantaranya asam acetylsalisilic.
Perusahan Bayer (Jerman) mengambil senyawa kimia tersebut sebagai pengganti asam salisil yang selama ini mereka
gunakan, kemudian meraka menamakannya “aspirin” gabungan dari huruf “a” acetyl dan spririn dari kata
Spiraea. (Lewis & Elvin-Lewis, 1977)
1839
Charles
Goodyear menemukan sistem vulkanisir yakni membuat campuran getah karet dengan sulfur melalui proses pemanasan. Hasil
campuran ini berbentuk rantai molekul yang saling berkait (isoprene) berupa karet yang tidak lengket, lebih tahan lama
dan lebih elastis. (Simpson, 1989) Penemuan ini telah mengubah kehidupan di Brasil karena harga karet mengalami
booming. Eksport karet Brasil yang semula hanya 31 ton pada tahun 1827 menjadi lebih dari 27.000 ton pada tahun 1900.
Manaus, salah satu kota di Brasil, berubah menjadi kota kosmopolitan. [Lihat 1877] (Ponting, 1991)
1826
Karena tertarik dengan banyaknya hutan yang masih perawan
di Burma, Inggris akhirnya menguasai negeri tersebut. Area yang pertama dibuka, Tenasserim, merupakan hutan jati. Pada
akhir abad 19, sekitar 10 juta hektar hutan di Burma habis dibabat bersih. (Ponting, 1991)
1824
Setelah terjadi perang selama
beberapa dekade antara Belanda dengan Inggris dalam usaha memperebutkan sumber rempah-rempah, akhirnya disepakati
Belanda menguasai kepulauan Malaya minus Kalimantan bagian utara. Inggris menguasai seluruh daratan Malaya, India, Sri
Langka dan Singapura. (Rosengarten, 1969)
1820
Ahli kimia dari Prancis berhasil
mengekstrak kina dari kulit batang pohon Cinchona. Hasil usahanya ini memungkinkan adanya produksi bahan kimia sebagai
bahan dasar untuk obat malaria. (Levetin & McMahon, 1996) [Lihat 1658]
1816
Gagal panen terjadi di Eropa menyebabkan terjadinya
kerusuhan di Inggris, Prancis, dan Belgia. (Ponting, 1991)
1806
Napoleon menawarkan 100,000 franc bagi siapa saja yang bisa menciptakan gula dari
tumbuhan lokal. K. S. Kirchhof, ahli kimia berkebangsaan Rusia, menemukan bahwa asam sulfur yang ditambahkan pada saripati
kentang bisa menghasilkan gula. (Fussell, 1992)
1804
Kapten John Chester membawa kapal penuh muatan pisang ke Amerika Serikat.
Kapal bernama Reynard yang ia bawa berlabuh di New York. Pisang belum populer di Amerika serikat sebelum tahun
1870 saat dimana Kapten L. D. Baker mulai barter alat-alat pertambangan dengan pisang dari Jamaika. (Fussell, 1986)
[Lihat 1899]
1804
Pedagang Amerika dan Inggris mulai menggasak cendana di kepulauan Pasifik untuk
diperdagangkan di Eropa dan Cina. Pohon cendana habis ditebang di Fiji tahun 1809, di Marquesas tahun 1814, di Hawaii
tahun 1825. (Ponting, 1991)
1803
Seorang ahli farmasi dari Jerman, F.W. Serturner, mengekstrak morphine dari getah
opium. Ada tiga ekstrak yang bisa diambil dari opium untuk keperluan medis yakni morphin, codeine, dan papverine.
(Simpson, 1989)
1801
Kebun Raya Harvard yang pertama (Harvard Botanic Garden)
selesai dibangun.
1800
Kacang kedelai dikenal di Philadelpia, namun saat itu
tidak begitu banyak mendapat perhatian. Kacang ini mulai dikenal di dunia pertanian California di San Francisco melaui
import langsung dari Jepang pada tahun 1850.
1799
VOC bangkrut. (Rosengarten, 1969)
1798
Seorang warga
negara Prancis bernama Nicholas Robert menciptakan alat pengolah lada yang pertama. (Levetin & McMahon, 1996)
1797
Kapal Rajah dari Salem, Massachusetts, kembali
ke New York dengan muatan penuh lada dari Sumatra. Para investor yang membiayai perdagangan ini meraup untung hingga
700%. Perdagangan rempah-rempah yang berbasis di Salem ini berkembang pesat hingga tahun 1856 dan merupakan bisnis
pertama yang meraup keuntungan luar biasa di Amerika Serikat. (Rosengarten, 1969)
1795
Inggris menanam cengkih di Penang. Tahun 1796 Inggris berhasil menguasai seluruh wilayah Hindia
Belanda kecuali Jawa. [Lihat 1824] (Rosengarten, 1969)