Semua bagian atas tumbuhan ini mengandung senyawa N-DMT, MMT, 5-MeO-DMT, dan gramine. Senyawa-senyawa tersebut merupakan turunan dari triptamin dan merupkan senyawa agonis, yaitu senyawa yang mampu mengaktifkan reseptor di dalam sistem jaringan saraf. Sebagai agonis, senyawa-senyawa turunan dari riptamin dapat mengaktifkan reseptor serotonin. Oleh karena itu senyawa tersebut digolongkan sebagai senyawa psikoaktif. Senyawa jenis ini bersifat psikedelik (dapat mengubah persepsi) dan halusinogenik.
KANDUNGAN SENYAWA AKTIF Phalaris arundinacea L.
Senyawa
Aktivitas
Tingkat Bahaya
N, N-DMT, MMT, 5- MeO-DMT, gramine
mengakibatkan gangguan pada saraf (neurotoksik)
mengubah pikiran (psikoaktif)
Rendah (III)
Referensi:
1.
Wink Michael, (2010) Mode of Action and Toxicology of Plant Toxins and Poisonous Plants,
Heidelberg University, Institute of Pharmacy and Molecular Biotechnology, INF 364, 69120 Heidelberg, Germany
2.
Pawar SD, Bhutekar SS, Gaikwad RG, Gaikwad MS, (2025) Comprehensive Review on Medicinal Value of Poisonous Plants, Journal of Drug Delivery and Therapeutics. 2025; 15(5):132-152 DOI: http://dx.doi.org/10.22270/jddt.v15i5.7101