Semua bagian tumbuhan ini mengandung anabasine, nornicotine dan alkaloid piperidine lainnya. Anabasine dapat berperan sebagai senyawa agonis, yaitu senyawa yang dapat mengaktifkan reseptor di dalam sistem jaringan syaraf. Anabasine mengaktifkan reseptor AChR (acetylcholine receptor). Orang yang keracunan anabasine akan menunjukkan gejala keluar air liur dan keringat yang berlebihan, kejang kelopak mata dan bibir, dispnea, sianosis, midriasis, perdarahan internal di sebagian besar organ dalam, dan bisa berakhir dengan terjadinya henti pernapasan.
KANDUNGAN SENYAWA AKTIF Nicotiana glauca Graham
Senyawa
Aktivitas
Tingkat Bahaya
anabasine, nornicotine
mengakibatkan gangguan pada saraf (neurotoksik)
mengubah pikiran (psikoaktif)
Tinggi (Ib)
Referensi:
1.
Wink Michael, (2010) Mode of Action and Toxicology of Plant Toxins and Poisonous Plants,
Heidelberg University, Institute of Pharmacy and Molecular Biotechnology, INF 364, 69120 Heidelberg, Germany
2.
Pawar SD, Bhutekar SS, Gaikwad RG, Gaikwad MS, (2025) Comprehensive Review on Medicinal Value of Poisonous Plants, Journal of Drug Delivery and Therapeutics. 2025; 15(5):132-152 DOI: http://dx.doi.org/10.22270/jddt.v15i5.7101