Semua bagian tumbuhan ini mengandung sparteine dan alkaloid lainnya dari jenis quinolizidine. Senyawa alkaloid dari jenis ini dapat berperan sebagai senyawa agonis, yaitu senyawa yang mampu mengaktifkan reseptor di dalam sistem jaringan saraf. Secara alami reseptor harus diaktifkan untuk memberikan respons biologis. Reseptor di dalam jaringan saraf yang dijadikan target oleh alkaloid adalah reseptor bernama mAChR (muscarinic acetylcholine receptors). Normalnya resptor mAChR diaktifkan oleh senyawa agonis dari dalam tubuh (endogeneus agonist) semisal hormon. Ketika diaktifkan oleh senyawa agonis dari luar tubuh (exogenous agonist) maka sesuatu yang tidak normal terjadi. Orang yang terpengaruh senyawa alkaloid jenis ini akan mengalami gejala berupa diuresis, kontraksi rahim, muntah, diare, sakit perut, takikardia, ketidakteraturan jantung. Senyawa ini juga memiliki toksisitas yang dapat memicu timbulnya efek mirip nikotin.
KANDUNGAN SENYAWA AKTIF Cytisus scoparius (L.) Link
Senyawa
Aktivitas
Tingkat Bahaya
sparteine
mengakibatkan gangguan pada saraf (neurotoksik)
menimbulkan gangguan pencernaan
Medium (II)
Referensi:
1.
Wink Michael, (2010) Mode of Action and Toxicology of Plant Toxins and Poisonous Plants,
Heidelberg University, Institute of Pharmacy and Molecular Biotechnology, INF 364, 69120 Heidelberg, Germany
2.
Pawar SD, Bhutekar SS, Gaikwad RG, Gaikwad MS, (2025) Comprehensive Review on Medicinal Value of Poisonous Plants, Journal of Drug Delivery and Therapeutics. 2025; 15(5):132-152 DOI: http://dx.doi.org/10.22270/jddt.v15i5.7101