Pohon Zaitun Azorias:
Sang Penjaga Waktu dari Yunani
Di sebuah lereng berbatu di timur Pulau Kreta, berdiri sosok yang seakan melampaui waktu: pohon zaitun Azorias. Ia telah menatap dunia selama lebih dari 3.000 tahun, kemungkinan besar ditanam antara 1350 hingga 1100 SM, pada masa peralihan antara Zaman Perunggu dan Zaman Kegelapan Yunani.
Batangnya berlekuk dalam dan kasar seperti riwayat peradaban yang silih berganti. Dengan diameter hampir 5 meter dan lingkar batang mencapai 14 meter, pohon ini tak sekadar besar secara fisik, tapi juga besar dalam makna. Ia pernah jadi sumber pangan, saksi ritual, dan penjaga keheningan. Yang menjadikannya istimewa bukan hanya usianya, tetapi cara ia ditanam: yaitu dicangkokkan pada batang zaitun liar, sehingga menjadikannya salah satu bukti awal praktik agrikultur yang telah diwariskan dari zaman kuno hingga hari ini.
Konon, ketika Atlet Marathon Olimpiade Athena 2004 naik podium emas, mahkota yang dikenakan di kepalanya berasal dari ranting pohon ini—seutas kisah tentang kebanggaan, keberlanjutan, dan warisan panjang umat manusia. Dalam diamnya pohon ini seolah ingin mengatakan,
"Aku tak pernah berpindah, tapi aku telah melihat segalanya: dari matahari yang disembah, hingga bahasa yang hilang dan silih berganti; dari tangan petani zaman perunggu, hingga jejak digital Plantamor hari ini."
Kini, pohon Azorias bukan hanya tegak sebagai flora; ia adalah lambang ketahanan, harmoni, dan dialog lintas zaman antara manusia dan alam.
Olea europaea -- Nama umum dalam bahasa Indonesia: zaitun; Inggris: olive; Spanyol: aceituna, aceituno; Prancis: oléicole; Itali: oliva; Arab: zeitoon, zaytoun. Spesies tumbuhan berbentuk perdu atau pohon dari famili Oleaceae. Banyak tumbuh di wilayah subtropis. Daerah asalnya ditemukan tersebar mulai dari Afrika, Mediterania hingga China bagian selatan-tengah.