DIREKTORI NAMA TUMBUHAN
Spesies tumbuhan dalam genus Sphagneticola: 1 - 5 / 5
Sphagneticola brachycarpa
Tumbuhan dari famili Asteraceae. Diketahui spesies tumbuhan ini berasal dari kawasan tropis Amerika selatan.
Tumbuhan dari famili Asteraceae. Diketahui spesies tumbuhan ini berasal dari kawasan tropis Amerika selatan.
Sphagneticola calendulacea
Tumbuhan menahun dari famili Asteraceae. Merupakan tumbuhan dari kawasan beriklim subtropis. Daerah asalnya ditemukan tersebar mulai dari China hingga Jepang tengah dan selatan dan wilayah tropis Asia.
Tumbuhan menahun dari famili Asteraceae. Merupakan tumbuhan dari kawasan beriklim subtropis. Daerah asalnya ditemukan tersebar mulai dari China hingga Jepang tengah dan selatan dan wilayah tropis Asia.
Sphagneticola gracilis
Nama umum dalam bahasa Inggris: slender creeping-oxeye. Spesies tumbuhan dari famili Asteraceae. Spesies tumbuhan ini diketahui berasal dari Karibia.
Nama umum dalam bahasa Inggris: slender creeping-oxeye. Spesies tumbuhan dari famili Asteraceae. Spesies tumbuhan ini diketahui berasal dari Karibia.
Sphagneticola × guangdongensis
Spesies tumbuhan dari famili Asteraceae. Diketahui spesies tumbuhan ini berasal dari naturally occuring between the naturalised parents.
Spesies tumbuhan dari famili Asteraceae. Diketahui spesies tumbuhan ini berasal dari naturally occuring between the naturalised parents.
Sphagneticola trilobata
Nama umum dalam bahasa Indonesia: seruni, wedelia; Inggris: creeping oxeye. Jenis tumbuhan perdu kecil dari famili Asteraceae. Berasal dari wilayah tropis dengan kelembaban udara yang relatif rendah. Daerah asalnya ditemukan tersebar mulai dari Meksiko hingga kawasan tropis Amerika selatan dan Trinidad.
Nama umum dalam bahasa Indonesia: seruni, wedelia; Inggris: creeping oxeye. Jenis tumbuhan perdu kecil dari famili Asteraceae. Berasal dari wilayah tropis dengan kelembaban udara yang relatif rendah. Daerah asalnya ditemukan tersebar mulai dari Meksiko hingga kawasan tropis Amerika selatan dan Trinidad.
Jenis tumbuhan yang dilindungi berdasarkan PERMEN LHK NOMOR P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018