OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Phyllanthus acidus (L.) Skeels   / PHYLLANTHACEAE
Nama umum: ceremai, cerme, caramele, otaheite gooseberry, malay gooseberry, country gooseberry, cerisier de tahiti, chermai, chermala, kemangur, iba, bangkiling, karmay, thinbozihpyoo, kântûët, kântouot srôk, nhôm baanz, mak nhom, nhom ban2, ma yom
Deskripsi:
Pohon, tinggi lebih kurang 10 cm. Akar tunggang, cokelat muda. Batang tegak, bulat, berkayu, mudah patah, kasar, percabangan monopodial, cokelat muda. Daun majemuk, lonjong, berseling, panjang 5-6 cm, lebar 2-3 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, halus, tangkai silindris, panjang lebih kurang 2 cm, hijau muda. Bunga majemuk, bulat, di ranting, tangkai silindris, panjang 1 cm, hijau muda, kelopak bentuk bintang, halus, mahkota merah muda. Buah bulat, permukaan berlekuk, kuning keputihan. Biji bulat pipih, cokelat muda.

Khasiat:
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) telah digunakan secara tradisional sebagai urus-urus, membantu mengatasi mual, sariawan. Akarnya digunakan untuk membantu mengatasi asma.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 619