OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Bahan baku obat tradisional untuk berbagai gangguan kesehatan: 1 - 20 / 840

Herba kayu angin (Usnea barbata) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi masuk angin, disentri. sariawan, peluruh air seni.
Abelmoschus esculentus
Buah okra (Abelmoschus esculentus) secara tradisional digunakan sebagai peluruh air seni dan radang selaput lendir hidung.
Abelmoschus moschatus
Akar kapasan (Abelmoschus moschatus) secara tradisional digunakan sebagai peluruh air seni dan membantu mengatasi encok.
Abroma augustum
Akar kapas hantu (Abroma augustum) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kudis dan kurap.
Abrus fruticulosus
Akar saga kebo (Abrus fruticulosus) secara tradisional digunakan sebagai pereda kejang perut.
Abrus precatorius
Daun saga rambat (Abrus precatorius) secara tradisional digunakan untuk membantu mengobati sariawan, batuk, pereda amandel yang membengkak dan pelancar ASI. Akarnya digunakan untuk membantu mengatasi muntah.
Abutilon hirtum
Kulit batang pohon bunga pelang (Abutilon hirtum) secara tradisional digunakan sebagai pereda nyeri.
Abutilon indicum
Akar kembang sore kecil (Abutilon indicum) secara tradisional digunakan sebagai pereda demam, peluruh air seni dan membantu mengatasi sakit kulit. Kulit batangnya digunakan sebagai peluruh air seni. Daunnya digunakan sebagai pereda demam, sakit gigi, dan diare. Bijinya digunakan sebagai pereda batuk dan melancarkan buang air besar.
Acacia decurrens
Daun wartel (Acacia decurrens) secara tradisional digunakan sebagai pereda diare. Cairan yang keluar dari kayu setelah dibakar digunakan untuk menghilangkan bekas luka.
Acacia auriculiformis
Daun dan buah akasia (Acacia auriculiformis) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi gatal-gatal, borok, kecacingan, nyeri dan sebagai pembersih luka.
Acacia podalyriifolia
Daun akasia mutiara (Acacia podalyriifolia) secara tradisional digunakan sebagai pereda diare.
Acalypha grandis
Kulit batang pohon ekor kucing hutan (Acalypha grandis) secara tradisional digunakan untuk membantu meringankan sariawan dan mengurangi keputihan. Daunnya digunakan untuk membantu meringankan sariawan.
Acalypha hispida
Daun tumbuhan ekor kucing (Acalypha hispida) secara tradisional digunakan untuk membantu menutup luka dan peluruh air seni.
Acalypha indica
Daun tumbuhan akar kucing (Acalypha indica) secara tradisional digunakan untuk mengatasi encok, kecacingan, dan kudis. Getahnya digunakan untuk mengatasi sakit kepala. Herbanya digunakan sebagai pencahar.
Acalypha lanceolata
Daun pulus ayam (Acalypha lanceolata) secara tradisional digunakan sebagai pereda bengkak dan bisul.
Acalypha microphylla
Daun atau seluruh bagian tumbuhan teh-tehan merah (Acalypha microphyla) secara tradisional digunakan sebagai peluruh kentut, pembunuh kuman, dan pereda radang.
Acalypha wilkesiana
Daun akalifa (Acalypha wilkesiana) secara tradisional digunakan untuk membantu menyamarkan flek pada kulit.
Acanthus ilicifolius
Daun daruju (Acanthus ilicifolius) secara tradisional digunakan sebagai pereda radang, penawar racun ular, membantu mengobati kelumpuhan, asma, rematik, luka, dan perut kembung. Daun mudanya digunakan untuk mengatasi sakit perut. Daun, biji dan akarnya digunakan untuk mengatasi kecacingan. Akarnya digunakan untuk membantu meredakan nyeri perut, pereda panas, memperlancar buang air kecil, mengatasi kejang perut. Bijinya membantu mengobati bisul, borok, obat bengkak, obat pusing, pembersih darah, dan kecacingan.
Achillea millefolium
Bagian daun dari tumbuhan daun seribu (Achillea millefolium) secara tradisional digunakan sebagai pereda panas, peluruh keringat, membantu mengatasi kembung, nyeri haid, dan sakit perut.
Achyranthes aspera
Herba sangketan (Achyranthes aspera) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi encok, pereda panas dan peluruh air seni. Akarnya digunakan sebagai pereda batuk dan diare.