OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Untuk menghilangakn pegal dan linu:
Bahan baku obat tradisional untuk menghilangakn pegal dan linu: 1 - 20 / 56
Abelmoschus moschatus
Akar kapasan (Abelmoschus moschatus) secara tradisional digunakan sebagai peluruh air seni dan membantu mengatasi encok.
Acalypha indica
Daun tumbuhan akar kucing (Acalypha indica) secara tradisional digunakan untuk mengatasi encok, kecacingan, dan kudis. Getahnya digunakan untuk mengatasi sakit kepala. Herbanya digunakan sebagai pencahar.
Achyranthes aspera
Herba sangketan (Achyranthes aspera) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi encok, pereda panas dan peluruh air seni. Akarnya digunakan sebagai pereda batuk dan diare.
Allium porrum
Daun bawang prey (Allium porrum) secara tradisional digunakan sebagai pereda batuk. Umbi lapisnya digunakan untuk membantu mengatasi encok.
Alpinia galanga
Rimpang lengkuas (Alpinia galanga) secara tradisional digunakan untuk mengatasi encok, masuk angin, penambah nafsu makan, pengencer dahak, pembersih darah, pelancar haid, mengatasi kurap dan panu, membersihkan rahim setelah melahirkan, dan menghangatkan badan.
Amorphophallus paeoniifolius
Umbi suweg (Amorphophallus paeoniifolius) secara tradisional digunakan untuk membantu mengurangi sembelit, penyakit kulit, encok, dan diare.
Annona reticulata
Daun buah nona (Annona reticulata) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi bisul, encok, dan sakit kulit. Biji dan kulit batangnya digunakan untuk meringankan gejala diare.
Aporosa arborea
Akar poris (Aporosa arborea) secara tradisional digunakan untuk membantu menurunkan panas. Kulit batang, ranting dan daunnya digunakan untuk membantu meringankan encok.
Aquilaria malaccensis
Getah gaharu (Aquilaria malaccensis) secara tradisional digunakan untuk membantu mengurangi encok, pusing. Kayunya digunakan untuk membantu mengatasi gigitan serangga, encok, diare, dan muntah.
Artemisia cina
Herba mungsi arab (Artemisia cina) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan dan encok.
Averrhoa bilimbi
Bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) secara tradisional digunakan sebagai pereda batuk. Buah. membantu mengatasi sariawan. Daunnya digunakan sebagai pereda panas, membantu mengobati encok.
Baeckea frutescens
Daun junjung atap (Baeckea frutescens) secara tradisional digunakan sebagai pereda panas, pelancar haid, membantu mengatasi sakit perut, encok, sakit kulit.
Barleria lupulina
Daun landik (Barleria lupulina) secara tradisional digunakan untuk membantu mengurangi encok dan sakit kulit.
Barleria prionitis
Akar landep (Barleria prionitis) secara tradisional digunakan untuk membantu meringankan luka. Daunnya digunakan sebagai peluruh air seni, meringankan encok, sakit perut dan sakit kulit.
Calophyllum inophyllum
Biji nyamplung (Calophyllum inophyllum) secara tradisional digunakan untuk membantu memperlancar buang air besar dan membantu meringankan encok.
Calophyllum soulattri
Akar dan daun sulatri (Calophyllum soulattri) secara tradisional digunakan untuk membantu meringankan encok. Bijinya digunakan untuk membantu meringankan encok, membantu menyembuhkan luka dan kudis.
Capsicum annuum
Buah cabe (Capsicum annuum) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi encok, sariawan dan pilek.
Capsicum frutescens
Buah cabe rawit (Capsicum frutescens) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi encok, sariawan dan pilek.
Celastrus paniculatus
Daun sila (Celastrus paniculatus) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi buang air besar berdarah dan disentri. Bijinya digunakan untuk membantu meringankan sakit perut, nyeri, encok dan borok.
Chrysopogon zizanioides
Akar akar wangi (Chrysopogon zizanioides) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi encok, mencegah gigitan nyamuk.