OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Crocus sativus L.   / IRIDACEAE
Nama umum: kuma-kuma, sapran, saffron, kuma-kuma, romiet, fan hong hua
Deskripsi:
Semak semusim, tinggi lebih kurang 40 cm. Akar serabut, putih Batang semu, merupakan kumpulan pelepah daun yang menyatu, membentuk umbi, potih. Daun tunggal, pipih memanjang, beralur, mengkilat, di pangkal tanaman, panjang 20-40 cm, lebar 4-5 mm, permukaan licin, sedikit berdaging, hijau. Bunga tunggal, di pangkal tanaman, bertangkai panjang, kelopak bentuk corong, hijau muda, mahkota terdiri dari 6 daun mahkota, bulat telur, merah muda, benang sari enam, tangkai putih, kepala sari kuning, putik lebih panjang dari sari, kepala putik terbagi tiga, merah muda. Buah kotak, terbagi menjadi 3 ruangan, setiap ruangan berisi 3 biji, hijau. Biji keras, bentuk ginjal, hitam.

Khasiat:
Herba kuma-kuma (Crocus sativus) telah digunakan secara tradisional untuk membantu meluruhkan haid, penambah dan pembersih darah.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 269