OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Abrus precatorius L.   / FABACEAE
Nama umum: saga, saga manis, saga telik, black-eyed susan, crab's eyes, rosary pea, indian liquorice, jequirity bean, jéquirity, liane reglisse, akar saga, saga, kansasaga, bangati, ywe-nge, ângkreem, krem krâm, khua sa em, makam, ma klam taanuu, klam khruea, ma khaam thao, xiang si zi
Deskripsi:
Perdu, merambat, membelit, panjang 2-5 m. Akar tunggang, cokelat kotor. Batang berkayu, bulat, percabangan simpodial, muda hijau, tua hijau kecokelatan. Daun majemuk, berselang-seling, menyirip ganjil, anak daun 8-18 pasang, bulat telur, ujung meruncing, pangkal bulat, tepi rata, panjang 6-25 mm, lebar 3-8 mm, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, bagian bawah berkelamin dua, bagian atas hanya terdiri dari bunga jantan, kelopak bergerigi pendek, berbulu, hijau, benang sari menyatu pada tabung, tangkai sari lebih kurang 1 cm, putih, kepala sari kuning, tajuk bunga bersayap, berkuku pendek, lebar lebih kurang 1 cm, pangkal berlekatan pada tabung, dari ungu muda hingga kemerah-meraham. Buah polong, panjang 2-5 cm, tiga sampai enam buah, hijau. Biji bulat telur, keras, panjang 6-7 mm, tebal 4-5 mm, merah bernoda hitam.

Khasiat:
Daun saga rambat (Abrus precatorius) telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengobati sariawan, batuk, pereda amandel yang membengkak dan pelancar ASI. Akarnya digunakan untuk membantu mengatasi muntah.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 5