OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Nama umum: bunga merak, kembang merak, kembang patra, peacock flower, bulaklak ng paraiso, caballero, dok fang, kan gok meas, fang ham, khwaang yoi, som pho, haang nokyuung thai, siak tiek hua
Deskripsi:
Perdu menahun, tinggi 2-4 m. Akar tunggang, cokelat. Batang berkayu, bulatv bercabang-cabangp cokelat keputihan. Daun majemuk, menyirip, anak daun bersirip 4-12 pasang, bulat telur, ujung dan pangkal membulat, tepi rata, panjang 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, berkelamin dua, kelopak bentuk tabung, pendek, bertajuk lima, merah, benang sari berambut, kepala sari cokelatp daun mahkota panjang 2-3 cm, bentuk terompet, merah. Buah polong, panjang 6-12 cm, pipih, hitam. Biji kecil, bentuk jarum, cokelat kehitaman.

Khasiat:
Kulit kayu kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) telah digunakan secara tradisional untuk membantu meringankan kejang. Bunganya digunakan sebagai pereda panas, radang dan peluruh haid.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 173