Nama umum: paku laut, paku cai, krakas, coastal leather fern, golden mangrove fern, piai raya, paku piai, larat, lagolo, pakong-laut, pagaypay, prong thale, pee-yo
Deskripsi: Semak menahun, tinggi hingga 4 m. Akar serabut, cokelat tua. Batang bulat, berambut rapat, merayap atau sedikit memanjat, hijau. Daun majemuk, menyirip ganjil, roset batang, melengkung di bagian pinggir dan tegak di bagian tengah, tangkai keras, cokelat, ujung runcing, pangkal runcing, tepi bertoreh, panjang 50-100 cm, lebar 20-50 cm, 24-30 pasang anak daun, warna daun hijau mengkilat dan biasanya gelap di atas tetapi lebih pucat di bagian bawah, Spora tidak ada, sebaliknya, sporangia merah bata, diameter 37-72 cm, terdistribusi di seluruh bagian bawah reproduksi.
Khasiat: Batang pohon atau rimpang tumbuhan paku laut (Acrostichum aureum) telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengobati luka.
Sumber:
Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 25
Tumbuhan di Indonesia yang secara tradisional telah digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kesahatan: