OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Antidesma bunius (L.) Spreng.   / PHYLLANTHACEAE
Nama umum: buni, huni, wuni, bignay, chinese laurel, salamander tree, antidesme, buneh, buni, berunai, bignai, isip, paginga, kywe-pyisin, kho liên tu, ba mao ruese, mamao dong, mao chang
Deskripsi:
Pohon, tinggi 15-30 m. Akar tunggang, putih kecokelatan. Batang tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, hijau keputih-putihan. Daun tunggal, tersebar, lonjong, pangkal runcing, ujung runcing, panjang 15-20 cm, lebar 5-10 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, di ketiak daun, bentuk tandan, bunga jantan bertangkai, pendek, kelopak bentuk cawan, bunga betina bertangkai, bertaju, benang sari kuning kemerahan, tiga sampai empat, kuning kemerahan. Buah buni, lonjong, muda hijau, tua merah. Biji batu, lonjong, putih kotor.

Khasiat:
Daun buni (Antidesma bunius) telah digunakan secara tradisional untuk membanu menutup luka. Buahnya digunakan sebagai pelancar air susu ibu.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 86