OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Curcuma aeruginosa Roxb.   / ZINGIBERACEAE
Nama umum: temu hitam, temu ireng, koneng hideung, temu erang, temu hitam, waan mahaamek
Deskripsi:
Semak, tinggi lebih kurang 1,5 m. Akar serabut, cokelat muda. Batang semu, terdiri dari pelepah daun, tegak, membentuk rimpang, hijau muda. Daun tunggal, buiat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu, panjang lebih kurang 40 cm, lebar lebih kurang 20 cm, permukaan licin, pertulangan menyirip, terdapat garis-garis cokelat, membujur, hijau. Bunga majemuk, berambut, tangkai 20-35 cm, mahkota panjang lebih kurang 2,5 cmi lebar lebih kurang 1,5 cm, kuning, kelopak silindris, bercangap 3, tipis, ungu, pangkal daun pelindung putih, ujung daun pelindung ungu, ungu kemerahan.

Khasiat:
Rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa) telah digunakan secara tradisional sebagai peluruh dahak, membantu mengatasi kecacingan dan penambah nafsu makan.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 278