OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Mangifera foetida Lour.   / ANACARDIACEAE
Nama umum: bacang, limus, asem hambawang, bachang, horse mango, bachang, mangue fétide, machang, bacang, pahu, macang, la-môt, svaay sââ, ma chae, maa-chang, ma mut, malamut, xoài hôi
Deskripsi:
Pohon, tinggi lebih kurang 20 m. Akar tunggang, cokelat. Batang berkayu bulat, percabangan simpodial, hijau kecokelatan. Daun tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung cuncing, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 16-30 cm, lebar 5-8 cm, hijau. Bunga majemuk, berkelamin 2, bentuk tandan, di ujung batang dan di ketiak daun, kelopak segitiga, benang sari panjang lebih kurang 5 mm, kepala sari kecil, kepala putik bulat, ungu kemerahan, 17 Buah buni, bentuk bola, hijau kekuningan, pipih, kuning muda.

Khasiat:
Biji embacang (Mangifera foetida) telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengatasi kecacingan.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 516