OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Trichosanthes cucumerina L.   / CUCURBITACEAE
Nama umum: paria belut, petola ular, pare welut, snake gourd, patole, serpent végétal, ketola ular, timun bengkok, petola ular, melon-daga, pakupis, tabubok, ngoo ngèèwz, buap ngu, nom phichit, ma noi
Deskripsi:
Herba, memanjat, panjang lebih kurang 3 m. Akar tunggang, putih kotor. Batang memanjat, bulat, lunak, permukaan kasar, hijau. Daun tunggal, bersilang, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tangkai silindris, panjang lebih kurang 1 cm, hijau, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, di ketiak daun, kelopak bentuk cawan, hijau, benang sari jumlah 4, kepala sari bulat, putih, tangkai putik silindris ujung berbagi 3, putihl mahkota bentuk oval, 4-5 helai, putih. Buah bulat, panjang 75-150 cm, diameter 2-4 cm, hijau dengan bercak putih. Biji pipih, putih kekuningan.

Khasiat:
Akar dan kulit batang pohon pare belut (Trichosanthes cucumerina) telah digunakan secara tradisional sebagai pencuci luka, antiseptik.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 825