Nama umum: enceng-enceng, kapeping badah, poko tom, white tephrosia, white hoary pea, indigo sauvage, pis pea
Deskripsi: Perdu semusim, tinggi mencapai 3 m. Akar tunggang. Batang tegak, masif, bulat, berlubang, halus, hijau. Daun tunggal, dalam roset tangkai daun ungur helaian memanjang, tepi bertoreh dalam, ujung runcing, pangkal memeluk batang, pertulangan menyirip, tipis, haius, pamang.
Khasiat: Akar teprosia (Tephrosia candida) telah digunakan secara tradisional sebagai pereda demam.
Sumber:
Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 807
Tumbuhan di Indonesia yang secara tradisional telah digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kesahatan: