OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Phaseolus vulgaris L.   / FABACEAE
Nama umum: buncis, common bean, kidney pea, kidney bean, haricot commun, kacang buncis, kacang merah, butingi, mula, bo-sa-pè, pè- bya-galè, pè-gya, sândaèk barang, thwàx fàlangx, thua khaek, thua phum, dâu ve
Deskripsi:
Semak, menjaiar, panjang 2-3 m. Akar tunggang, kuning kotor, satang tegak, bulat, lunak, membelit, hijau. Daun majemuk, lonjong, panjang 8-13 cm, lebar 5-9 cm, berambut, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai persegi, beranak daun hijau tua. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daunt tangkai panjang lebih kurang 5 cm, hijau keunguan, kelopak segitiga berambutr panjang 2-3 cm, mahkota bentuk kupu-kupu, ungu, benang sari berlekatan, putik 5erambut, ungu. Buah polong, panjang lebih kurang 10 cm, muda hijau kekumngan, tua cokelat. Biji Ionjong, mengkilat, permukaan licin, putih.

Khasiat:
Buah buncis (Phaseolus vulgaris) telah digunakan secara tradisional sebagai peluruh air seni. Daun mudanya digunakan sebagai penambah zat besi.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 618