OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Untuk melancarkan kemih:
Achyranthes aspera L.   / AMARANTHACEAE
Nama umum: jarong, jarong lalaki, sangko hidung, devil's horsewhip, prickly chaff flower, ara songsang, nyarang sunsang, towano, hangod, higad-higad, saramat, khuai nguu, phan nguu, yaa teen nguu khaao, khoy ngou
Photo by: Yasmina Agustin
Deskripsi:
Semak semusim, tinggi 50-150 cm. Akar tunggang, putih kotor. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, berbulu, hijau keunguan. Daun tunggal, bersilang berhadapan, lonjong, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang 4-7,5 cm, lebar 2-4 cm, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan kasar, hijau. Bunga majemuk, di ujung batang atau cabang, bentuk bulir, panjang 15-30 cm, bunga tidak bertangkai menempel bulir, kelopak runcing, mahkota 5 helai, hijau. Buah bulat telur sampai bola, bergerigi teratur, gugur bersama perhiasan bunga. Biji bulat telur, muda putih, setelah tua cokelat.

Khasiat:
Herba sangketan (Achyranthes aspera) telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengatasi encok, pereda panas dan peluruh air seni. Akarnya digunakan sebagai pereda batuk dan diare.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 21