OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Nama umum: sambiloto, sambilata, ampadu, creat, green chireta, roi des amers, aluy, lekha, sinta, fa thalaai, khee-pang-hee, yaa kannguu, chuan xin lian
Deskripsi:
Herba, semusim, tinggi lebih kurang 50 cm. Akar tunggang. Batang berkayu, pangkal bulat, masih muda bentuk segi empat setelah tua bulat, tebal 2-6 mm. Daun tunggal, bersilang berhadapan, bentuk lanset sampai bentuk lidah tombak, panjang 2-7 cm, lebar 1-3 cm, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi daun rata, permukaan atas hijau tua atau hijau kecokelatan, permukaan bawah hijau pucat, tangkai daun pendek. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun dan di ujung batang, kelopak lanset, mahkota bunga putih sampai keunguan. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, panjang lebih kurang 2 cm, lebar lebih kurang 4 mm, kadang-kadang pecah secara membujur menjadi 4 keping. Biji kecil, bulat, masih muda putih kotor, tua cokelat.

Khasiat:
Herba sambiloto (Andrographis paniculata) telah digunakan secara tradisional sebagai peluruh air seni, pereda panas, membantu meringankan kencing manis, mengatasi penyakit kulit, dan mengatasi masuk angin.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 78