OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Untuk menyembuhkan penyakit kulit:
Calophyllum soulattri Burm.f.   / CALOPHYLLACEAE
Nama umum: sulatri, malang-malang, bintangor labu, bintangor lanchar, mintak, bitangol-sibat, pamintaogon, gigabi, tanghon baiyai
Deskripsi:
Pohon, tinggi mencapai 25 m. Akar tunggang. Batang tegak berkayu, Bulat, permukaan kasar, kulit batang tebal, cokelat. Daun tunggal bersilang berhadapan, tangkai bulat, panjang cm, hjau kecokelatan helaian elips sampai memanjang, ujung runcing atau meruncing, tepi rata, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, daging daun tebal seperti kulit, halus, panjang 7-25 cm, lebar 2-10 cm, hijau, permukaan atas lebih tua. Bunga majemuk, bunga tandan, di ketiak daun bagian atas, tangkai bunga bulat, panjang lebih kurang cm, hijau, kelopak bentuk cawan kecil, permukaan halus, putih, mahkota tidak ada, benang sari banyak (70-130), tangkai bentuk benang, bebas, putik, kepala sari putih kekumngan, putik 1, tangkai bentuk berang, panjang lebih kurang 4 mm, putih. Buah bunii bentuk bulat atau bulat telur, diameter lebih kurang 2 cm, hijau tua sampai ungu.

Khasiat:
Akar dan daun sulatri (Calophyllum soulattri) telah digunakan secara tradisional untuk membantu meringankan encok. Bijinya digunakan untuk membantu meringankan encok, membantu menyembuhkan luka dan kudis.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 178