OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Crateva magna (Lour.) DC.   / CAPPARACEAE
Nama umum: sibaluak, jaranan, pingos, bulan ayer, dala, kadat, kum nam, ro-tha, hoh-thoh
Deskripsi:
Pohon, tinggi mencapai 20 m. Akar tunggang, cokelat. Batang tegak, berkayu, bulat, permukaan kasar, hijau kotor. Daun majemuk, tersebar, panjang ibu tangkai 3-8 cm, hijau, tangkai anak daun bulat, panjang 5-9 mm, hijau, helaian anak daun bulat telur memanjang, ujung meruncing, tepi rata, pangkal runcing, pertulangan menyirip, daging daun tipis, permukaan halus, panjang 5-15 cm, lebar 3,5-6,5 cm, hijau, bagian bawah lebih pucat. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung cabang atau batang, jumlah 20-90 bunga, panjang ibu tangkai 10-16 cm, hijau, daun kelopak 4, berlepasan, bulat telur, ujung runcing, hijau, daun mahkota halus, panjang 2-9 mm, putih, benang sari banyak, tangkai bentuk benang, lebih panjang dari mahkota, putih, tangkai putik silindris, panjang 1,5 cm, putih, kepala putik lonjong, putih. Buah kotak, bentuk elips, panjang 5-8 cm Biji 2-4 tiap buah, cokelat.

Khasiat:
Kulit batang pohon dan kulit akar krateva (Crateva magna) telah digunakan secara tradisional sebagai pereda panas, mengatasi penyakit kulit, batu ginjal dan nyeri.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 266