OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Nama umum: benalu, dedalu api jantam, sulur api jantan, dedalu api puteh, agoago, bogto, kaafaak ma muang
Deskripsi:
Perdu, hemiparasit, agak tegar, bercabang banyak, tinggi 0,5-1,5. Daun agak berhadapan, bentuk bervariasi dari jorong lanset sampai agak bundar, panjang 6-13 cm dan lebar 3-8 cm, pangkal menirus sampai membaji, ujung tumpul sampai agak runcing, pertulangan menyirip dengan tulang lateral kadang-kadang melengkung, panjang tangkai daun 5-20 mm. Perbungaan tandan dengan 6-12 bunga, panjang sumbu perbungaan 10-35 mm. Bunga dengan 1 braktea di pangkal, biseksual, diklamid, kelopak mereduksi, mahkota bunga 5 merus, di bagian bawah saling berpautan, agak menggelendut, panjang 13-26 mm, menyempit membentuk leher, bagian ujung menggada, mula-mula hijau kemudian menjadi hijau kekuningan sampai kuning orange atau merah orange, panjang tabung 6-12 mm dan menggenta, benang sari 5, kepala sari panjang 2-5 mm dan tumpul serta melekat pada bagian pangkal, putik dengan kepala putik membintul. Buah bulat telur, panjang 10 mm, lebar 6 mm. Biji satu, biji ditutupi oleh lapisan lengket.

Khasiat:
Daun benalu (Dendrophthoe pentandra) telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengatasi luka. Semua bagian tumbuhannya digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah dan pereda batuk.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 296