OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Ehretia microphylla Lam.   / BORAGINACEAE
Nama umum: kinangan, serut lanang, pinaan, wild tea, forest tea, putputai, alangit, tsaang gubat, khoi cheen, chaa yeepun, chaa
Deskripsi:
Perdu, tinggi 1-4 m. Akar tunggang, cokefat muda. Batang tegak, berkayu, silindris, permukaan halus, hitam keabu-abuan. Daun tunggal, berseling rapat, tangkai persegi, panjang 1-5 mm, hijau, helaian bulat telur terbalik, ujung runcing atau bergerigi, tepi rata sampai bertoreh, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, daging daun kaku dan tebal, permukaan kasar, panjang 1-6 cm, lebar cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, 2-6 bunga tiap tandan, di ketiak daun atau ujung cabang, tangkai silindris, panjang 1-2 cm, hijau keunguan, daun bentuk lanset sampai jarum, berambut pada bagian dalam, hijau, daun mahkota 4-5, diameter 6-9 mm, bentuk lonceng atau corong, tinggi tabung 2 mm, permukaan halus, benang sari 4-5, bentuk benang, panjang tangkai sari lebih kurang 4 mm, cokelat, kepala sari bentuk ginjal, ukuran lebih kurang 1 mm, cokelat, putik 1, bentJk benang, panjang 1 cm, silindris, hijau. Buah batu, bulat, berdaging, diameter lebih kurang 0,5 permukaan mengkilat, muda hijau, tua kuning atau merah. Biji jumlah 1-4 tiap buah, bulat, keras, putih.

Khasiat:
Akar serut pagar (Ehretia microphylla) telah digunakan secara tradisional sebagai penawar racun makanan dan membantu membersihkan darah pada saat nifas. Daun pereda panas, membantu mengatasi diare dan menguatkan gigi.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 316