OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Nama umum: kirinyuh
Deskripsi:
Perdu menahun, tinggi 2-6 meter. Akar tunggang, kuning. Batang tegak, berkayu, bercabang banyaki bulat, berbulu rapat, hijau. Daun tunggalt bersilang berhadapan, tangkai silindris berbulu, panjang 1,5-2 cm, hijau, helaian bulat telur bentuk belah ketupat atau memanjang, ujung runcing atau meruncing, tepi bergerigi kasar, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, permukaan daun berbulu, permukaan bawah berbintik sepe kelenjar, daging daun tipis, panjang 7-18 cm, lebar daun 2,5-8 cm hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol dalam karangan mulai rata, rapat, 9-16 bunga dalam karangan, di ujung batang atau cabang, tangkai pendek, daun pembalut bentuk lonceng, putih kehijauan, mahkota bentuk tabung, panjang 4 mm, ungu, benang sari banyak, tangkai bentuk benang, panjang lebih kurang 6 mm, putih, kepala sari ungu, putik 1, panjang tangkai 8 mm, putih. Buah keras, bersegi 5, panjang lebih kurang 2 mm, hitam, pangkal pucat. Biji kecil, bulat memanjang, hitam.

Khasiat:
Daun kirinyuh (Austroeupatorium inulifolium) telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengobati luka luar.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 118