Deskripsi:
Terna menahun, tegak, tinggi 0,5-1 m. Akar tunggang, kuning kecokelatan. Batang bulat, kasar, beruas-ruas, hijau keunguan. Daun majemuk, menyirip genap, duduk bersilang, anal daun bentuk lonjong, panjang 0,5-1,5 cm, lebar 3-8 mm, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, hijau atau hijau keunguan, daun penumpu panjang 1-2 cm, ujung runcing, pangkal membulat, hijau kecokelatan. Bunga tunggal, terletak di ujung batang, muncul dari ketiak daun, sempurna, kelopak berlepasan, ujung runcing, panjang 1-2 cm, hijau kekuningan, benang sari bentuk jarum, jumlah banyak, kuning, putik silindris, kuning, mahkota berbilang 4, berlepasan, bentuk cawan, panjang 8-12 mm, kuning. Buah tunggal, polong, berbulu, panjang 2-3 cm, hijau kecokelatan. Biji bulat, pipih, diameter 3-6 mm, keras, kuning kecokelatan.
Khasiat:
Daun kedinding (Chamaecrista mimosoides) telah digunakan secara tradisional sebagai peluruh air seni dan membantu mengatasi radang.
Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 207