OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Untuk mengatasi sariawan:
Nama umum: aren, enau, kawung, sugar palm, areng palm, palmier à sucre, palmier areng, enau, kabong, berkat, kaong, bagobat, hidiok, taung-ong, chuëk', chraè, taw tad, chok, tao
Deskripsi:
Pohon tegak, tinggi 15-30 m. Akar serabut, putih kekuningan. Batang bulat, diameter lebih kurang 65 cm, hijau kecokelatan. Daun berupa roset batang, berpelepah, tangkai 6-12 m, anak daun bentuk lanset, menyirip, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, panjang lebih kurang 1,5 m, lebar lebih kurang 7 cm, tangkai pendek, hijau muda, hijau tua. Bunga majemuk, berkelamin tunggal, bentuk tongkol, di ketiak daun, panjang tangkai lebih kurang 2,5 cm, bunga jantan dan betina menyatu pada tongkol, panjang 0,5-1,5 cm, bunga jantan panjang 1-1,25 cm, daun kelopak tiga, bulat telur, benang sari banyak, kepala sari bentuk jarum, bunga betina bulat, bakal buah tiga, putik tiga, putih, mahkota berbagi tiga, kuning keputih-putihan. Buah bulat peluru, ujung melengkung ke dalam atau rompang, diameter 3-5 cm, cokelat. Biji bulat telur, hitam.

Khasiat:
Akar pohon aren (Arenga pinnata) telah digunakan secara tradisional sebagai peluruh air seni dan peluruh haid. Getah hasil sadapan (niranya) digunakan untuk membantu mengatasi sariawan, dan sakit perut. Kulit batangnya untuk tonikum.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 99