OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Untuk mengobati kecacingan:
Nama umum: semangka, cimangko, watermelon, pastèque, tembikai, mendikai, melon, pakwan, sandiya, dagita, 'öö'w llök, môô, tèèng môô, taeng-mo, taeng-chin, matao
Photo by: Dennis Bennett
Deskripsi:
Merambat semusim, panjang 3-5 m. Akar tunggang, putihe batang bersegi, lunak, percabangan simpodial, berambut, hijau. Daun tunggalf lonjong, tepi bergelombang, ujung runcing, pangkal bertoreh, panjang 8-15 cm, lebar 5-8 cm, tangkai silindris, panjang 3-7 cm, hijau, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Bunga tunggal, berumah satu di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, panjang 6-8 mm, hijau, benangsari jumlah 3, panjang 1-2 cm, putih, tangkai putik silindris, panjang lebih kurang 1,5 cm, kepala putik bentuk ginjal, putih, mahkota bentuk terompet, panjang 2-3 cm, kuning. Buah buni, bulat, diameter 15-20 cm, permukaan licin, hijau. Biji lonjong, pipih, putih kekuningan.

Khasiat:
Biji semangka (Citrullus lanatus) telah digunakan secara tradisional untuk membantu mengatasi kecacingan. Buahnya digunakan sebagai pereda panas pada anak-anak dan membantu menurunkan tekanan darah.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 225