OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Untuk mengobati kecacingan:
Citrus hystrix DC.   / RUTACEAE
Nama umum: jeruk purut, limo purut, mauritius papeda, leech-lime, caffir lime, citron combera, limau purut, kabuyau, kulubut, kolobot, shouk-pote, krauch soeuch, 'khi 'hout, ma kruut, trĂșc, ma feng cheng, kobu mikan
Deskripsi:
Pohon, tinggi 5-7,5 m. Akar tunggang, putih kekuningam Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, hijau kotor. Daun tunggal, berseling, Ionjong, tepi beringgit, ujung meruncing, pangkal membutat, panjang 4-5,5 cm, lebar 2-2,5 cm, tangkai bersayap, panjang 2-5 cm, hijau pertulangan menyirip, permukaan berbintik, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang lebih kurang 2 cm, hijau, kelopak bentuk bintang, hijau kekuningan, benang sari silindris, panjang 3-6 mm, putih, tangkai putik silindris, panjang 3-5 mm, kepala putik bulat, kuning, mahkota lima helai, bentuk bintang, putih. Buah bulat, diameter 4-5 cm, permukaan berkerut, hijau. Biji bulat telur, putih.

Khasiat:
Sari buah jeruk purut (Citrus hystrix) telah digunakan secara tradisional sebagai pereda batuk. Kulit buah dan daunnya digunakan sebagai sebagai antiseptik. Kulit buahnya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan dan sakit kepala.
Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Acuan Bahan Baku Obat Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia Jakarta; 2017. hal. 229