OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Untuk mengobati kecacingan:
Bahan baku obat tradisional untuk mengobati kecacingan: 21 - 40 / 68
Cinnamomum sintoc
Kulit batang pohon sintok (Cinnamomum sintoc) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan, meringankan luka dan penawar racun.
Citrullus lanatus
Biji semangka (Citrullus lanatus) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan. Buahnya digunakan sebagai pereda panas pada anak-anak dan membantu menurunkan tekanan darah.
Citrus hystrix
Sari buah jeruk purut (Citrus hystrix) secara tradisional digunakan sebagai pereda batuk. Kulit buah dan daunnya digunakan sebagai sebagai antiseptik. Kulit buahnya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan dan sakit kepala.
Coix lacryma-jobi
Akar hanjeli (Coix lacryma-jobi) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan. membantu meringankan sakit ginjal dan radang kandung kemih.
Combretum tetralophum
Buah sungsung arus (Combretum tetralophum) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Combretum indicum
Biji ceguk (Combretum indicum) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Crinum asiaticum
Akar bakung (Crinum asiaticum) secara tradisional digunakan sebagai peluruh keringat, membantu mengatasi kecacingan, mual dan mengobati luka- Daunnya digunakan sebagai peluruh air seni, membantu mengatasi bengkak, bisul, borok, , radang kulit, encok. Umbinya digunakan untuk membantu mengatasi bisul dan borok.
Crotalaria micans
Daun orok-orok (Crotalaria micans) secara tradisional digunakan untuk membantu mengobati luka. Akarnya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Cucumis sativus
Buah mentimun (Cucumis sativus) secara tradisional digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, peluruh air seni, mengatasi sariawan, jerawat, luka bakar, gatal dan pereda demarn. Bijinya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Cucurbita moschata
Buah labu kuning (Cucurbita moschata) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan. Bijinya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan dan pereda batuk berdahak.
Curcuma aeruginosa
Rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa) secara tradisional digunakan sebagai peluruh dahak, membantu mengatasi kecacingan dan penambah nafsu makan.
Curcuma heyneana
Rimpang temu giring (Curcuma heyneana) secara tradisional digunakan untuk membantu meluruhkan lemak, mengatasi kelelahan, memar dan kecacingan.
Dysphania ambrosioides
Biji senopodii (Dysphania ambrosioides) secara tradisional digunakan untuk mengatasi kecacingan.
Epicharis parasitica
Biji duku (Epicharis parasitica) secara tradisional digunakan sebagai pereda panas, membantu mengatasi kecacingan, diare.
Guilandina major
Biji kuku tupai (Guilandina major) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Gunnera macrophylla
Buah sukmadiluwih (Gunnera macrophylla) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan, tonik, stamina.
Hedychium coccineum
Rimpang gandasuli merah (Hedychium coccineum) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan, peluruh kentut dan membantu meningkatkan stamina.
Jatropha curcas
Daun jarak pagar (Jatropha curcas) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan, perut kembung, mengobati luka.
Kibatalia arborea
Daun jelutung beruang (Kibatalia arborea) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Leucaena leucocephala
Biji petai cina (Leucaena leucocephala) secara tradisional digunakan sebagai peluruh air seni, membantu mengatasi kecacingan.