OBAT TRADISIONAL INDONESIA
 
Bahan baku obat tradisional untuk berbagai gangguan kesehatan: 261 - 280 / 840
Crateva magna
Kulit batang pohon dan kulit akar krateva (Crateva magna) secara tradisional digunakan sebagai pereda panas, mengatasi penyakit kulit, batu ginjal dan nyeri.
Cratoxylum formosum
Kulit batang pohon garunggang (Cratoxylum formosum) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi nyeri perut. Daunnya digunakan untuk membantu mengobati luka bakar. Getahnya digunakan untuk membantu mengatasi kudis.
Crinum asiaticum
Akar bakung (Crinum asiaticum) secara tradisional digunakan sebagai peluruh keringat, membantu mengatasi kecacingan, mual dan mengobati luka- Daunnya digunakan sebagai peluruh air seni, membantu mengatasi bengkak, bisul, borok, , radang kulit, encok. Umbinya digunakan untuk membantu mengatasi bisul dan borok.
Crocus sativus
Herba kuma-kuma (Crocus sativus) secara tradisional digunakan untuk membantu meluruhkan haid, penambah dan pembersih darah.
Crotalaria micans
Daun orok-orok (Crotalaria micans) secara tradisional digunakan untuk membantu mengobati luka. Akarnya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Croton tiglium
Akar cerakin (Croton tiglium) secara tradisional digunakan sebagai pereda demam. Daun digunakan sebagai urus-urus.
Cryptocarya massoy
Kulit batang pohon masoyi (Cryptocarya massoy) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kepala pusing, keputihan, meringankan kejang perut, pereda panas, dan meningkatkan stamina setelah bersalin.
Cucumis melo
Buah melon (Cucumis melo) secara tradisional digunakan sebagai pereda demam dan peluruh air seni. Kulit buahnya digunakan sebagai peluruh air seni dan urus-urUS. Daunnya digunakan untuk membantu mengatasi sakit perut.
Cucumis melo
Buah blustru (Cucumis melo) secara tradisional digunakan sebagai pereda panas, membantu mengatasi bisul, mimisan, sesak nafas, Iuka koreng, pelancar haid, meningkatkan jumlah darah.
Cucumis sativus
Buah mentimun (Cucumis sativus) secara tradisional digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, peluruh air seni, mengatasi sariawan, jerawat, luka bakar, gatal dan pereda demarn. Bijinya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan.
Cucurbita moschata
Buah labu kuning (Cucurbita moschata) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan. Bijinya digunakan untuk membantu mengatasi kecacingan dan pereda batuk berdahak.
Cuminum cyminum
Buah jinten putih (Cuminum cyminum) secara tradisional digunakan sebagai penambah stamina.
Curcuma aeruginosa
Rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa) secara tradisional digunakan sebagai peluruh dahak, membantu mengatasi kecacingan dan penambah nafsu makan.
Curcuma heyneana
Rimpang temu giring (Curcuma heyneana) secara tradisional digunakan untuk membantu meluruhkan lemak, mengatasi kelelahan, memar dan kecacingan.
Curcuma longa
Rimpang kunyit (Curcuma longa) secara tradisional digunakan untuk membantu melancarkan haid, membantu meningkatkan fungsi hati, pereda panas, membantu mengatasi diare, sesak nafas dan radang hidung.
Curcuma mangga
Rimpang temu mangga (Curcuma mangga) secara tradisional digunakan untuk membantu mengecilkan rahim dan menambah nafsu makan.
Curcuma xanthorrhiza
Rimpang temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) secara tradisional digunakan untuk membantu menambah nafsu makan, membantu meningkatkan fungsi hati, pelancar air susu ibu, penyegar badan, pelega perut dan membantu meringankan kejang.
Curcuma zedoaria
Rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) secara tradisional digunakan sebagai pelega perut.
Cuscuta australis
Herba tali putri (Cuscuta australis) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi nveri jantung dan tonikum.
Cyanthillium cinereum
Daun nyawon (Cyanthillium cinereum) secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi sakit perut dan kejang Iambung. Herbanya digunakan untuk membantu mengatasi diare dan sakit kepala.